Jumat, 23 Maret 2012

Kesemuanya itu berujung kepada daya saing perekonomian nasional. Perdagangan domestik sebenarnya merupakan bentuk miniatur dari perdagangan bebas. Negara memiliki kekuatan perdagangan domestik karena memungkinkan sektor swasta untuk berinovasi membangun sistem pembayaran. Livarinen T, Leinonen H, Lukka M and Veikko S (2003) menyebutkan, "One important observation in the advanced economies is that the authorities have focused on more deregulation and leaving sufficient room for private sector innovations in retail payment services, yet the large value payment systems are actually developed by the central banks’ innovations in cooperation with private sector as is the case with Target and RTGSPlus.” Perekonomian negara maju membuka peluang sektor swasta untuk berinovasi pada jasa pembayaran retail dan large value system dikembangkan bank sentral yang bekerja sama dengan sektor swasta seperti dalam kasus Target dan RTGSPlus. Perusahaan domestik ini sering kali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. Perkembangan perdagangan di dalam negeri dengan menggunakan dana dari luar negeri juga memerlukan dukungan sistem pembayaran. Bahkan sistem pembayaran itu juga harus terkoneksi dengan sistem pembayaran di negara lain. Bossone B dan Cirasino M (2001) mengingatkan bahwa sekalipun infrastruktur ekonomi belum mapan, jika sistem payment dapat dibangun lebih cepat, efeknya akan sangat positif bagi perekonomian domestik di era globalisasi. Mereka mengatakan, "The existence of innovative products and services of ICT firms, which we call the impact of positive externalities of globalisation in this context. Some global IT firms provide product-based (in some cases, off-theshelf or somewhat turn-key) solutions that is tailored for any type of world economy to go live with a robust payment system much quicker than with any bespoke developed payment system. And we should also mention SWIFT1, the world’s banking and payments network, somewhat a monopoly. SWIFT provides highly reliable communications network, tailored to be used for any national or crossborder payment system’s requirements. Even for the developing economies where telecommunications infrastructure may be quite poor, SWIFT’s global web may provide them with the standard high security and reliability infrastructure that they need in the process of implementing national payment systems."
Jadi sekalipun orientasinya adalah meningkatkan perdagangan di dalam negeri maka tanpa sistem pembayaran yang terkoneksi dengan sistem pembayaran internasional maka perdagangan di dalam negeri tidak akan tumbuh lebih pesat dari yang semestinya. Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah menjadi positif dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot.
Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan termasuk perdagangan domestik. Untuk itu sistem pembayaran juga harus siap dalam mengurangi risiko fluktuasi mata uang afar perdagangan di dalam negeri tidak terganggu. China misalnya tetap mempertahankan inconvetibility dari sistem capital account. Sistem pembayaran juga efektif dalam merumuskan kebijakan price cap bagi komoditas dan juga dalam menopang sistem reserve komoditas. Apresiasi mata uang yang terukur tampaknya tetap akan merupakan solusi China untuk meredam inflasi. Peran sistem pembayaran terhadap penguatan perdagangan domestik semakin terbukti tetap sangat signifikan dalam era globalisasi ini.
Menarik mencermati keterkaitan yang sangat erat antara pesatnya perdagangan domestik dan andalnya sistem pembayaran. Sistem pembayaran yang andal umumnya terbentuk pada perekonomian yang memiliki pasar domestik yang besar seperti Amerika Serikat. Minsky mengatakan stabilitas yang panjang berpotensi besar menciptakan kaos. Pernyataan Minsky makin tepat bagi negara yang memiliki pasar domestik yang relatif besar. Di Amerika Serikat terdapat ribuan bank dan lembaga keuangan nonbank yang hampir ratusan mengalami kebangkrutan setiap tahunnya. Tanpa dukungan sistem pembayaran yang andal sangat sulit diharapkan akan terjadinya pertumbuhan perdagangan domestik yang pesat.
Lihat saja keputusan Federal Reserve untuk melanjutkan kebijakan Quantitative Easing dengan menggelontorkan US$600 miliar untuk enam bulan ke depan melalui pembelian aset-aset yang tentunya melewati institusi keuangan dengan dukungan sistem pembayaran yang canggih. Tanpa adanya sistem pembayaran yang canggih, upaya Quantitative Easing tidak akan dapat mencapai tujuannya untuk mengaktifkan kembali perdagangan di dalam negeri. Credit channel theory adalah esensi dari keterkaitan antara sistem pembayaran dan perdagangan domestik yang menurut Bernanke merupakan solusi akibat terjadi friksi informasi dalam keadaan moneter yang ketat yang justru meningkatkan efektivitas kebijakan moneter dalam ekonomi riil itu sendiri. Bernanke mengatakan, "The 'credit channel' theory of monetary policy transmission holds that informational frictions in credit markets worsen during tight- money periods. The resulting increase in the external finance premium--the difference in cost between internal and external funds-- enhances the effects of monetary policy on the real economy.” Perdagangan domestik akan terkekang friksi informasi ketika sistem pembayaran juga terkendala. Di banyak negara, perdagangan domestik menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan domestik telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan domestik pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Warent Buffet memuji bail out terhadap sektor otomotif dan industri keuangan di Amerika Serikat yang mengandalkan penguatan perdagangan domestik melalui sistem pembayaran. Dengan model Gravity dapat dilihat perkembangan perdagangan di setiap negara bagian di Amerika Serikat yang berkorelasi positif dengan investasi pada sistem pembayaran. Ketika Rosevelt melakukan pembangunan infrastruktur untuk mendukung perdagangan domestik dan ketika pembuatan rel kereta api pertama kali dilakukan untuk menopang kinerja perdagangan domestik, booming pertama yang muncul adalah menjamurnya bank-bank di seantero negeri Amerika Serikat. Fiat money pun muncul pada era perang saudara. Lalu muncullah ide membuat bank sentral. Selanjutnya sistem pembayaran yang canggih juga dibangun infrastrukturnya. Okay (2004) mengatakan, "We call the first driver 'domestic demand', pushed by economic agents in an economy to provide financial stability and advanced financial services. Central banks have increased their efforts for improving the effectiveness of monetary policy by implementing robust payment systems. Private sector and their customers are looking into the ways to improve the infrastructure for payments and thus accessing to better banking services and in the meantime increasing liquidity in the system. Having smoothly running payment systems is also regarded one of the
basic factors of national competitiveness, we may observe this fact in central bank web sites when they describe the effectiveness of their national payment systems.” Pernyataan Okay itu penting karena pendorong utamanya adalah permintaan domestik yang membuat stabilitas sektor keuangan dan bank sentral terus berupaya mengefektifkan kebijakan moneter dengan menerapkan sistem pembayaran yang robust.
3.  Menghilangkan monopoli dan oligapoli yang merugikan rakyat banyak.
Salah satu bentuk kebijakan yang akan menghambat terbentuknya kekuatan industri, perdagangan dan BUMN adalah praktek monopoli dan oligapoli yang merugikan masyarakat . Kebijakan disini meliputi:
(i) memperkuat keberadaan lembaga pengawasan persaingan usaha;
 (ii) menegakkan supremasi hukum dalammenindak setiap pelanggaran yang terjadi;
(iii) membangun infrastuktur usaha yang sehat dan dinamis agar tercipta iklim yang kondusif.

4. Menjadikan BUMN-BUMD strategis sebagai agen pembangunan.
Keberadaan BUMN-BUMD yang selama ini menjadi sapi perahan telah menjadi BUMN-BUMD sebagai agen pembangunan yang strategis. Kebijakan disini meliputi:
(i) membuat blue print pengembangan BUMN-BUMD strategis;
(ii) Menyehatkan BUMN-BUMD terutama yang usahanya berkaitan dengan kepentingan umum dan strategis;
(iii) Menghilangkan praktek-praktek penyimpangan yang menghambat pengembangan BUMN-BUMD menjadi asset pembangunan yang strategis.

5. Mendorong perdagangan internasional yang adil dan perdagangan domestic yang sehat.
Persaingan global yang semakin kompetitif telah menjadikan semua Negara harus berbenah untuk mampu bersaing, baik secara global maupun domestic. Diperlukan sebuah usaha untuk mendorong perdagangan internasional yang adil dan perdagangan domestik yang sehat. Kebijakan disini meliputi:
(i) Berperan aktif dalam setiap forum dan lembaga internasioanal untuk menyuarakan agar kesepakatan perdagangan bebas internasional berlangsung secara adil dan proposional bagi Negara berkembang;
(ii) Mempersiapkan diri dengan serangkaian kebijakan yang akan mendorong perdagangan domestik tumbuh dengan sehat dan mampu bersaing;
(iii) memberlakukan insentif untuk melindungi perdagangan domestic secara proposional. 
Lemahnya daya saing ekonomi nasional tidak terlepas dari permasalahan yang ditimbulkan oleh strategi sektor industri, pengelolaan BUMN-BUMD dan kebijakan perdagangan. Karena itu serangkaian kebijakan dan pembenahan di sektor ini sepatutnya mendapat prioritas. Beberapa langkah yang perlu mendapat penekanan diantaranya adalah sebagai berikut.


1.  Membangun daya saing industri nasional.
Salah satu pilar utama kuatnya perekonomian nasional adalah tingkat daya saing industri nasional. Peningkatan daya saing industri nasional dapat ditingkatkan dengan kebijakan kebijakan sebagai berikut:
(i) Memangkas peraturan dan kebijakan yang akan menghambat terciptanya daya saing industry nasional;
(ii) Memprioritaskan pengembangan kepada sector-sektor industri yang terkait erat dengan pengelolaan sumber daya alam (pertambangan, kehutanan, pertanian, perikanan, dsb)
(iii) Malakukan revitalisasi dan restukturisasi pengembangan industri nasional yang memiliki daya saing tinggi.

2. Membangun visi industri nasional jangka panjang yang kokoh dan modern.
Diperlukan langkah strategis nasional untuk menyiapkan industri nasional sebagai basis bagi perekonomian nasional. Salah satunya dengan membangun visi indutri nasional jangka panjang yang kokoh dan modern. Kebijakan disini meliputi:
(i) merumuskan blue print rencana pembangunan industri jangka pendek, menengah, panjang yang terintegrasi satu dengan yang lainnya secara komprehensif;
(ii) menyusun strategi pembangunan nasional yang mengarah kepada pembangunan industry jangka panjang yang kokoh dan modern;
(iii) melibatkan seluruh masyarakat terutama masyarakat Industri untuk mendukung visi industri jangka panjang yang kokoh dan modern.

perdagangan domestik

Bogor - Bayu Krisnamurti yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Menteri Pertanian, kini, berdasarkan formulasi reshuffle kabinet Presiden SBY, dipastikan menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan. Bayu akan mendampingi Menteri Perdagangan dalam menjalankan tugasnya.

Pernyataan menjabat sebagai Wamendag tersebut ditegaskan olehnya usai bertemu RI 1 di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/10/2011).

"Kita harus memperkuat ekonomi domestik, yang salah satunya adalah perdagangan domestik kita," kata Bayu.

Perdagangan domestik yang dimaksud adalah, sektor perdagangan pangan, pertanian, pasar tradisional, produk UKM (Usaha Kecil Menengah), dan juga perdagangan di daerah.

"Kami diberi tugas agar bersama menteri perdagangan memperkuat pasar domestik kita," tambahnya.

Mempersiapkan jabatan barunya itu, Bayu mengaku akan belajar dari pengalamannya ketika sebelumnya dirinya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian.

"Pengalaman di Pertanian (Kementerian Pertanian), mampu mengembangkan perdagangan kerjasama dengan Kementerian lainnya," tuturnya.

Sebagai informasi, sebelumnya posisi Wakil Menteri Perdagangan diisi oleh Mahendra Siregar. Berdasarkan laporan dari Cikeas, dirinya juga dipastikan menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan.