Jumat, 23 Maret 2012

Menarik mencermati keterkaitan yang sangat erat antara pesatnya perdagangan domestik dan andalnya sistem pembayaran. Sistem pembayaran yang andal umumnya terbentuk pada perekonomian yang memiliki pasar domestik yang besar seperti Amerika Serikat. Minsky mengatakan stabilitas yang panjang berpotensi besar menciptakan kaos. Pernyataan Minsky makin tepat bagi negara yang memiliki pasar domestik yang relatif besar. Di Amerika Serikat terdapat ribuan bank dan lembaga keuangan nonbank yang hampir ratusan mengalami kebangkrutan setiap tahunnya. Tanpa dukungan sistem pembayaran yang andal sangat sulit diharapkan akan terjadinya pertumbuhan perdagangan domestik yang pesat.
Lihat saja keputusan Federal Reserve untuk melanjutkan kebijakan Quantitative Easing dengan menggelontorkan US$600 miliar untuk enam bulan ke depan melalui pembelian aset-aset yang tentunya melewati institusi keuangan dengan dukungan sistem pembayaran yang canggih. Tanpa adanya sistem pembayaran yang canggih, upaya Quantitative Easing tidak akan dapat mencapai tujuannya untuk mengaktifkan kembali perdagangan di dalam negeri. Credit channel theory adalah esensi dari keterkaitan antara sistem pembayaran dan perdagangan domestik yang menurut Bernanke merupakan solusi akibat terjadi friksi informasi dalam keadaan moneter yang ketat yang justru meningkatkan efektivitas kebijakan moneter dalam ekonomi riil itu sendiri. Bernanke mengatakan, "The 'credit channel' theory of monetary policy transmission holds that informational frictions in credit markets worsen during tight- money periods. The resulting increase in the external finance premium--the difference in cost between internal and external funds-- enhances the effects of monetary policy on the real economy.” Perdagangan domestik akan terkekang friksi informasi ketika sistem pembayaran juga terkendala. Di banyak negara, perdagangan domestik menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan domestik telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan domestik pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Warent Buffet memuji bail out terhadap sektor otomotif dan industri keuangan di Amerika Serikat yang mengandalkan penguatan perdagangan domestik melalui sistem pembayaran. Dengan model Gravity dapat dilihat perkembangan perdagangan di setiap negara bagian di Amerika Serikat yang berkorelasi positif dengan investasi pada sistem pembayaran. Ketika Rosevelt melakukan pembangunan infrastruktur untuk mendukung perdagangan domestik dan ketika pembuatan rel kereta api pertama kali dilakukan untuk menopang kinerja perdagangan domestik, booming pertama yang muncul adalah menjamurnya bank-bank di seantero negeri Amerika Serikat. Fiat money pun muncul pada era perang saudara. Lalu muncullah ide membuat bank sentral. Selanjutnya sistem pembayaran yang canggih juga dibangun infrastrukturnya. Okay (2004) mengatakan, "We call the first driver 'domestic demand', pushed by economic agents in an economy to provide financial stability and advanced financial services. Central banks have increased their efforts for improving the effectiveness of monetary policy by implementing robust payment systems. Private sector and their customers are looking into the ways to improve the infrastructure for payments and thus accessing to better banking services and in the meantime increasing liquidity in the system. Having smoothly running payment systems is also regarded one of the
basic factors of national competitiveness, we may observe this fact in central bank web sites when they describe the effectiveness of their national payment systems.” Pernyataan Okay itu penting karena pendorong utamanya adalah permintaan domestik yang membuat stabilitas sektor keuangan dan bank sentral terus berupaya mengefektifkan kebijakan moneter dengan menerapkan sistem pembayaran yang robust.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar